Learning
oleh Desain

Pendekatan revolusioner terhadap “Learning by Design” di XWA adalah pedagogi inovatif yang memberdayakan siswa untuk mempersiapkan masa depan. Di sini, mereka dibekali dengan keterampilan dan teknik yang mendorong pemecahan masalah secara kreatif.

Di dalam kelas, siswa diberi kesempatan untuk menggunakan imajinasinya dan mengasah kemampuan pemecahan masalah sekaligus mengubahnya menjadi pengalaman yang menyenangkan dan menarik. Dari memperkenalkan kolaborasi yang tidak konvensional hingga simulasi skenario kehidupan nyata, kami berkomitmen terhadap peran kami sebagai Sekolah Masa Depan, yang menjamin siswa mendapatkan penemuan unik pembelajaran interdisipliner yang mutakhir.   

Apa itu Design Thinking?

Pemikiran desain adalah metodologi pemecahan masalah dan inovasi yang berfokus pada pemahaman dan mengatasi kebutuhan dan keinginan pengguna akhir untuk menciptakan solusi yang efektif. Ini adalah pendekatan yang berpusat pada manusia yang berasal dari bidang desain namun telah diadopsi secara luas di berbagai industri, termasuk bisnis, pendidikan, dan kesehatan. Pemikiran desain biasanya melibatkan tahapan utama berikut:

Pembelajaran-Berdasarkan Desain


Pemikiran desain adalah topik utama dalam pengembangan profesional perusahaan, dengan fokus pada peningkatan kinerja, produktivitas, dan keterampilan pemecahan masalah tenaga kerja suatu organisasi. Anehnya, keahlian penting ini tidak ada dalam pengalaman pendidikan kita ketika kita, sebagai orang tua, bersekolah. 

Saat ini, anak-anak mempunyai kesempatan unik untuk mengembangkan keterampilan ini sejak usia dini. Program Learning by Design XWA akan membekali siswa dengan serangkaian keterampilan pemecahan masalah dan kreatif serbaguna yang sangat berharga dalam dunia yang berubah dengan cepat dan kompleks.

Pentingnya Pengajaran Design Thinking di Sekolah

Pemikiran desain adalah keterampilan penting yang dipelajari siswa di sekolah karena beberapa alasan:

Penyelesaian masalah: Pemikiran desain adalah pendekatan terstruktur untuk pemecahan masalah yang mendorong siswa untuk mendefinisikan masalah, mengeksplorasi solusi potensial dan menguji solusi tersebut. Proses ini membantu siswa menjadi pemecah masalah yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

Kreativitas dan inovasi: Pemikiran desain mendorong pemikiran kreatif dan inovasi. Hal ini mendorong siswa untuk berpikir di luar kotak dan mengembangkan solusi unik terhadap masalah, memupuk kemampuan kreatif mereka.

Empati dan pengertian: Pemikiran desain menekankan kasih sayang dengan mendorong siswa untuk memahami kebutuhan dan perspektif pengguna akhir. Keterampilan ini berharga tidak hanya dalam bidang desain tetapi juga dalam bidang-bidang seperti psikologi, kesehatan, dan ilmu sosial, di mana memahami kebutuhan dan pengalaman masyarakat sangatlah penting.

Kolaborasi: Pemikiran desain sering kali melibatkan kerja dalam tim untuk memecahkan masalah yang kompleks. Belajar berkolaborasi dan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain adalah keterampilan penting yang harus dikembangkan siswa, karena keterampilan ini sangat berharga dalam semua aspek kehidupan dan pekerjaan.

Berpikir kritis: Pemikiran desain mendorong pemikiran kritis dan evaluasi ide. Siswa belajar menilai kelayakan, kelayakan dan keinginan solusi yang berbeda, mengasah keterampilan analitis mereka.

Kemampuan beradaptasi: Di dunia yang terus berubah saat ini, kemampuan beradaptasi adalah keterampilan yang berharga. Pemikiran desain mengajarkan siswa untuk mengulangi solusi mereka dan terbuka terhadap perubahan dan peningkatan, yang penting dalam pasar kerja dan masyarakat yang berkembang pesat.

Desain yang berpusat pada pengguna: Memahami pentingnya merancang produk, layanan, dan solusi dengan mempertimbangkan pengguna akhir adalah konsep dasar pemikiran desain. Pendekatan yang berpusat pada pengguna ini bermanfaat bagi siswa saat mereka belajar menciptakan produk dan solusi yang lebih memenuhi kebutuhan dan preferensi audiens target mereka.

Aplikasi dunia nyata: Pemikiran desain dapat diterapkan di berbagai bidang, mulai dari bisnis dan teknik hingga perawatan kesehatan dan pendidikan. Dengan mempelajari pemikiran desain, siswa memperoleh keterampilan yang dapat diterapkan pada berbagai situasi dunia nyata dan karir masa depan.

Masalah kepemilikan: Pemikiran desain mendorong individu untuk merasa memiliki masalah dan secara aktif mencari solusi. Pola pikir proaktif ini dapat memberdayakan siswa untuk menjadi agen perubahan di komunitas mereka dan sekitarnya.

Pengembangan diri: Selain manfaat praktisnya, pemikiran desain dapat membantu siswa mengembangkan pola pikir berkembang, dimana mereka lebih terbuka untuk belajar dari kegagalan dan melihat kemunduran sebagai peluang untuk perbaikan.

Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang program Learning by Design kami, jangan ragu untuk melakukannya hubungi Tim Penerimaan kami hari ini. 

Dimana Selanjutnya

Situs web ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menyetujui semua cookie sesuai dengan kami Kebijakan Privasi.